Kamis, 11 Desember 2014

MIKROSKOP



PENGGUNAAN ALAT DALAM BIOLOGI


 MIKROSKOP
A.    Bagian Mikroskop
  1. Lensa Okuler, yaitu lensa yang dekat dengan pengamat dan berfungsi sebagai lensa pembesar yang membentuk bayangan maya, tegak, dan diperbesar dan bayangan yang dibentuk lensa objektif.
  2. Tabung Mikroskop (Tubus), yaitu untuk mengatur focus yang menghubungkan lensa objektif dan lensa okuler.
  3. Revolver, yaitu tabung yang dapat diputar dan berfungsi sebagai alat pemindah lensa.
  4.  Lensa Objektif, yaitu lensa yang dekat dengan objek dan membentuk bayangan nyata terbalik diperbesar.
  5. Diafragma, yaitu bagian yang mengatur banyak sedikitnya yang dipantulkan cermin menuju mata pengamat.
  6. Reflektor, yaitu cermin terdiri atas cermin datan dan cermin cekung yang berfungsi untuk memantulkan cahaya ke dalam lubang diafragma dan lubang yang terdapat pada meja benda. Cermin datar digunakan jika sember cahaya cukup terang sedangkan cermin cekung digunakan jika cahaya kurang terang.
  7.  Lengan Mikroskop, yaitu pegangan untuk membawa mikroskop.
  8.   Mikrometer (Pemutar halus), yaitu berfungsi untuk menaik-turunkantubus secara lambat.
  9.  Makrometer (Pemutar kasar), yaitu berfungsi untuk menaik-turunkantubus secara cepat.
  10. Meja Mikroskop, yaitu sebagai tempat untuk meletakkan benda yang akan diamati.
  11. Penjepit Objek berfungsi sebagai penjepit kaca preparat yang akan diamati agar tidak mudah bergeser.
  12.  Dasar Mikroskop, yaitu bagian akhir sebagai penyangga mikroskop.

B.      Langkah Penggunaan Mikroskop
  1.  Letakkan mikroskop di tepi meja yang kokoh dan diatur menghadap cahaya.
  2.  Putarlah revolver untuk mengatur objektif, dimulai dengan pembesaran lemah.
  3.   Putarlah makrometer sampai lensa objektif berjarak kira-kira 1 cm di atas meja benda.
  4.   Bukalah diafragma secara penuh dan naikkan kondensator setinggi mungkin.
  5.  Aturlah letak cermin agar cahaya terpantul melalui lubang pada meja objek sehingga diperoleh cahaya yang banyak.
  6.  Lakukan pengamatan setelah terlihat bidang penglihatan berbentuk lingkaran dengan cahaya merata.
  7.  Lakukan pengamatan dengan langkah berikut.
  •  Letakkan kaca benda (object glass) yang berisi preparat tepat di tengah-tengah menja benda
  •  Turunkan lensa objektif sampai berjarak kira-kira 3 mm dengan benda yang akan diamati.
  • Sambil melihat melalui lensa okuler, putarlah pengatur kasar ke atas sehingga benda yang diamati terlihat.
  •  Diafragma, kondebsator, dan cermin dapat daitur lagi untuk memperoleh bayangan yang lebih baik.
  •  Setelah mendapatkan bayangan dengan pembesaran lemah, mka bila ingin mendapatkan pemesaran yang kuat. Putarlah revolver untuk mengganti lensa objektif dengan pembesaran lemah dengan pembesaran lebih kuat  dengan terlebih dahulu memutar putaran pemutar kasar sampai batas aman dengan kaca benda.
  • Bila pergantian pembesaran sudah dilakukan, putar kembali pemutar kasar ke bawah mendekati kaca benda dan jangan sampai lensa objektif membentur gelas penutup benda.
  • Gunakan pengatur halus untuk memperjelas bayangan melalui lensa okuler.
      8.      Bila pengamatan sudah selesai, maka:
  •  Ambillah kaca benda, jangan sampai tertinggal.
  •  Mengubah pembesaran ke pembesaran lemah dengan memutar revolver dan jangan lupa dengan terlebih dahulu memutar pemutar kasar ke atas.
  • Turunkan objektif dengan memutar pemutar kasar ke bawah sampai tidak dapat diturunkan lagi dengan hati-hati.

C.     Pembuatan Preparat
  1.  Siapkan bagian tumbuhan yang akan diamati (daun, batang, akar, dan lain-lain).
  2. Siapkan silet tajam dan gabus atau batang umbi kayu sebagai alat bantu untuk mempermudah menyayat bagian tumbuhan.
  3. Selipkan daun, batang atau akar yang diiris di antara gabus yang telah disayat membelah.
  4. Lakukan penyayatan tipis secara melintang.
  5. Pilihlah sayatan yang lebih baik.
  6. Siapkan kaca objek kemudian tetesi dengan air (jangan terlalu banyak).
  7. Letakkan sayatan melintang jaringan tumbuhan ke dalam kaca objek yang telah ditetes.
  8. Preparat basah siap diamati di bawah mikroskop.